Sunday, May 17, 2015

B.IND: PUISI  (II)



Puisi

  A. Pengertian:

Menurut kamus besar bahasa indonesia puisi adalah ragam sastra yg bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait . Secara dasar, puisi adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya

puisi memiliki 2 jenis yaitu puisi baru dan lama

Ciri-ciri Puisi Baru :

 1.Pengarangnya diketahui
2.Berkembang secara lisan dan tertulis
3.Tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama
4.Gaya bahasa yang dinamis (berubah-ubah)
5.Isinya tentang kehidupan pada umumnya
                       
Ciri-ciri Puisi Lama:
1. Pengarangnya tidak diketahui
2. Merupakan kesusastraan lisan
3. Terikat jumlah baris, rima, dan irama
4. Gaya bahasa yang statis (tetap) dan juga klise
5. Isi dari puisi tentang fantastis dan istanasentris



B. Majas:

Majas adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.

Majas dibagi menjadi tiga


1. Majas Perbandingan

Majas perbandingan terdiri atas beberapa majas seperti berikut.

a. Majas Perumpamaan atau Simile

Majas Perumpamaan adalah majas yang membandingkan dua aspek yang berlainan, tetapi dianggap sama. Perbandingan tersebut ditandai dengan penggunaan kata-kata pembanding, misalnya: seperti, sebagai,bagai, ibarat, umpama, bak, dan laksana.

Contoh:
1) Ibarat mendapat durian runtuh, Hana sangat senang mendapat hadiah sepeda motor baru.
2) Wajahnya kuyu sebagai tentara kalah perang.


b. Majas Metafora

Majas Metafora adalah majas yang membandingkan dua aspek secara langsung, tanpa menggunakan kata-kata pembanding.

Contoh:
1) Para pejuang gugur sebagai bunga bangsa.
2) Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, Pak Bayu memang pantas mendapat penghargaan.


c. Personifikasi atau Penginsanan

Majas Personifikasi adalan majas yang menggambarkan benda-benda mati seolah-olah memiliki sifat seperti manusia.

Contoh:
1) Matahari tersenyum cerah menyambut pagi.
2) Dengarlah, jeritan angin sungguh menyayat hati.


d. Antitesis

Majas Antitesis adalah majas yang membandingkan kata-kata berlawanan arti.

Contoh:
1) Maju mundurnya perusahaan ini tergantung pada kepemimpinan para manajer dan direktur.
2) Lega hatinya karena anaknya lulus SMA, tetapi sesak hatinya manakala memikirkan biaya anaknya masuk perguruan tinggi.


2. Majas Pertentangan

Majas Pertentangan terdiri atas beberapa majas sebagai berikut.

a. Majas Hiperbola

Majas Hiperbola adalah majas yang mengandung pernyataan berlebih-lebihan.

Contoh:
1) Tulisan Dian yang dimuat di majalah itu sangat sempurna, tanpa ada kekurangan dan kesalahan satu pun.
2) Jamal memang anak yang amat sangat pandai dan pintar.


b. Litotes

Majas Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu lebih rendah daripada yang sebenarnya.

Contoh:
1) Silakan mampir ke gubuk kami, Bu.
2) Kalau Anda tidak keberatan, mari kita bersama-sama naik gerobak kami.


c. Ironi

Majas Ironi adalah majas yang menyatakan makna bertentangan dengan maksud untuk mengolok-olok. Majas Ironi ini menyindir dengan halus.

Contoh:
1) Ini baru pukul delapan, mengapa kamu sudah bangun?
2) Pejabat yang bijaksana itu telah menggunakan uang negara untuk kepentingan sendiri.


d. Paradoks

Majas Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan nyata dengan fakta yang ada.

Contoh:
1) Dimas merasa dekat dengan kakaknya walaupun mereka tinggal berjauhan.
2) Kami merasa terjajah di tengah-tengah masyarakat yang sudah membaca.


3. MAJAS PERTAUTAN

Majas Pertautan terdiri atas beberapa majas sebagai berikut.

a. Metonimia

Majas Metonimia adalah majas yang menggunakan nama diri yang ditautkan dengan orang atau barang.

Contoh:
1) Tolong ambilkan aqua di lemari es!
2) Kami tamasya ke pantai mengendarai kijang.


b.Eufemisme

Majas Eufemisme adalah majas yang berupa ungkapan lebih halus untuk mengganti ungkapan yang lebih kasar.

Contoh:
1) Mereka yang kekurangan makanan akan segera diberi bantuan,
2) Siswa yang kurang kemampuannya mendapat perhatian khusus.


c. Paralelisme

Majas Paralelisme adalah majas yang berusaha mencapai kesejahteraan dalam pemakaian kata-kata atau frasa yang menduduki fungsi sama dalam bentuk gramatikal sama.

Contoh:
1) Belajarlah membaca dan menulis agar kamu lancar dalam berbahasa.
2) Sawah ladang petani luluh lantak diterjang banjir bandang.


4. Majas Perjuangan

Majas Perjuangan terdiri atas beberapa majas seperti berikut.

a. Aliterasi

Majas Aliterasi adalah majas yang memanfaatkan kata-kata yang memiliki persamaan bunyi pada awal kata.

Contoh:
1) Biar bibir biduan bijak.
2) Mengalir, menimbun, mendesak.


b. Asonansi

Majas Asonansi adalah majas perulangan yang berwujud perulangan vokal sama. Asonasinya biasanya dipakai dalam puisi maupun pantun.

Contoh:
1)
Kura-kura dalam perahu,
sudah gaharu cendana pula.
Pura-pura tidak tahu,
Sudah tahu bertanya pula.
2)
Dahulu parang sekarang besi,
Dahulu sayang sekarang benci.


c. Repetisi

Majas Repetisi adalah majas yang mengandung kata atau kelompok kata sama.

Contoh:
Rajinlah belajar untuk mencapai prestasi.
Rajinlah belajar kelak kan jadi manusia berguna.


C. Puisi

“Syukur”

Manusia lewati terowongan kehidupan
Tanpa  pernah luput dari godaan
Iman yang selalu diuji
Dan hawa nafsu selalu menghampiri

Cobaan  selalu timbul
Dalam berbagai rupa
Tergantung diri nya
Mengikuti nafsu atau taqwa  

Sesungguh nya cobaan itu
Bukanlah suatu kesusahan
Melainkan suatu kenikmatan hidup untuk di jalankan
Jadi syukurilah apa yang telah diberikan

fabiayyi ala irobbikuma tukadziban
nikmat mana lagi yang kamu dustakan
lihat lah yang tersirat daripada yang tersurat
Pasti terbaik yang Allah berikan


By: Bossa Suseno

No comments:

Post a Comment